Buat Ayah Dan Bunda Kenali Jenis Tangisan Bayi Ini Biar Nggak Serba Salah


Komunikasi pertama yang dikuasai bayi adalah dengan tangisan. Karena belum ada kosa kata yang dikuasai untuk menyampaikan pesan atau memenuhi kebutuhan dan utuk menyatakan perasaan bayi mengungkapkan dengan menangis. Mungkin ia telah mengenali beberapa kata dan penggalan bunyi tertentu tapi untuk menirukan sama sekali belum mampu.

Dr. Richard Woolfson menjelaskan bahwa tangisan yang disuarakan bayi memiliki makna yang berbeda-beda. Setiap jenis tangisan mengandung muatan komunikasi tersendiri yang ingin disampaikan pada Ayah dan bunda atau orang di sekelilingya. jadi sebagai orang tua anda harus paham makna tangisan bayi.

Dan disini teoope akan memperkenalkan tangisan bayi yang merupakan bahasa komunikasinya (baby Language)

1. Tangisan Lapar

Tangisan ini biasanya dilakukan berulang-ulang. Pada awalnya menangis sebentar, lalu berhenti sebentar untuk mengatur nafas. Setelah itu menangis lagi, berhenti mengambil nafas lagi dan seterusnya. jika tidak terlalu lapar maka tangisannya tidak menjerit-jerit, tapi jika sudah terlampau lapar maka akan menangis menjeri-jerit sampai anda menyusuinya. Karena itu permintaannya ia sudah haus dan lapar.

2. Tangisan Tidak Nyaman

Tangisan ini biasanya perlahan, lalu makin mengeras dan berakhir keras tetapi tidak ekstrim. Tangisan bayi tidak melolong panjang sambil menagis disertai dengangerakan-gerakan seakan ia ingin berpindah posisi. Kadang juga ia menggeliat-geliat seakan-akan ingin menanggalkan pakaiannya, tetapi meskipun menangis agak lamat etapi tidak ada air mata yang keluar. tangisan ini menunjukan bahwa ia tidak merasa nyaman semisal, popoknya basah, digigit semut, ada nyamuk, gatal, geli, dan sebagainya. Jadi segeralah memeriksa ketidaknyamanan nya agar ia berhenti menangis.

3. Tangisan Bosan Atau Jenuh 

Tangisan ini terdengar seperti memanggil-manggil atau teriakan-teriakan kecil yang dilakukan berulang-ulang. kadang berhenti, kemudian menangis lagi. Sambil menagis, bayi menggerak-gerakan tangan atau kakinya tau berusaha menoleh kekanan kekiri seolah ingin diajak pergi. Tangisan ini juga tidak mengeluarkan air mata. Ini meunjukan bahwa ia merasa bosan dengan posisi, aktivitas, atau sedang merasa gerah. untuk mengatasinya, coba anda belai, ajak bicara atau bersenandung.

4. Tangian Kesakitan

Tangisan ini biasanya disuarakan dengan volume keras dan bernada tinggi, bahkan sampai menjerit. bayi yang kesakitan akan menangis sekuat tenaga. Kadang tangisan ini mendadak (bukan dari perlahan lalu mengeras seperti saat lapar).

5. Tangisan Kesepian Atau Sedih

Tangisan ini biasanya dilakukan sengan perlahan, semakinnyaring dan semakin panjang. Biasanya suara tangisannya melankolis dan menyentuh hati, mengeluarkan air mata. Bayi memang sudah merasakan kesedihan ketika ditinggal, atau merasakan kesedihan yang dirasakan oleh orang tuanya.

Untuk mengatasinya gendonglah ia, dekaplah dengan penuh kasih sayang dan kehangatan sampai ia tenang. Intropeksi, apa yangterjadi pada diri Ibu, Barang kali ada tekanan batin, sedih, takut dan sebagainya. karena pada saat menyusui perasaan ibu dan anak sangat dekat jadi ibu harus tegar dan tenang hatinya.

6. Tangisan Ngantuk

Tangisan ini tidak ekstrim, tidak mengeras atau menjerit-jerit tetapi sering dan berulang-ulang. Kadang terdiam, lalumenangis lagi dengan kemauan yang tidak jelas (cengeng dan rewel) tanpa mengeluarkan banyak air mata.

Ini pertanda bayi ibu kelelahan bermain dan menginginkan untuk istirahat dengan nyaman, yaitu tidur yang membuatnya menangis mungkin pada saat itu suasana untuk tidur belum tersiapkan (suasana masih bising, bayi masih lapar, dalam keadaan tidak dikasur)

Untuk mengatasinya cobalah digendong dan diayun-ayun, atau langsung ketempat tidur, tidak lama kemudian matanya akan terpejam dan tertidur dengan nyenyak.

Related Posts: